usaha berhasil

SELAMAT DATANG DI BLOK Q semoga blog saya bermanfaat bagi anda yang membukanya
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sabtu, 16 Juni 2012

Rabu, 21 Juli 2010


Pembukaan awal tahun ajaran baru dan pembacaan UU Ribath Al Ghozali


Akhirnya setelah masa-masa liburan Pondok Pesantren dan Madrasyah telah terlewati, kini tiba giliranya aktivitas Pondok akan lagi kita mulai, acara pembukaan awal tahun ajaran baru dilaksanakan setelah jamaah sholat Isya bersama pada tanggal 19 Juli 2010 di jerambah ribat Al ghozali, setelah pembukaan dan lantunan ayat-ayat Al Qur'an yang disusul dengan sambutan atas nama ketua pondok yaitu saudara Arwani Asfiya'. kini saatnya pembawa acara yaitu Saudara Muhammad Fahmi mempersilahkan kepada pengurus bidang keamanan untuk membacakan Undang Undang atau peraturan di ribath Al Ghozali.

Segala bentuk kegiatan di Ribath Al Ghozali resmi dibuka kembali pada 19 Juli 2010. sebuah pondok pesantren yang di dalamnya penuh dengan berbagaimacam kegiatan maka tidak bisa lepas dari adanya sebuah peraturan, demi terwujudnya sebuah kegiatan-kegiata tersebut dengan harapan dapat bermanfaat bagi setiap santri-santri baru maupun yang telah lama. amin...
Setelah mengalami beberapa kali revisi dan pada ahirnya malam itu setelah jamah sholat maghrib kami mendapatkan restu dari pengasuh ribath Al ghozali yakni KH. Fajrunnajah Al Fatich untuk membacakan di depan seluruh santri Al Ghozali degan harapan bagi semua santri dapat mentaati peraturan tersebut. dan beliau pun memberikan masukan-masukan untuk kami dalam menjalankan roda kepengurusan dalam ruang lingkup keamanan dan ketertiban.
Potret di samping ini adalah acara pembacaan Undang Undang ribath Al Ghozali dimana dalam hal ini di bacakan oleh saudara Abdurrouf dan Abdurrahman.






Dan inilah potret wajah-wajah santri anyar dengan hidmat mereka mendengarkan pembacaan Undang Undang Pondok Pesantren Bahrul Ulum Ribath Al Ghozali.
Semoga kami dapat memahami manfaat akan adanya undang undang dan dapat mentaati segala bentuk peraturan didalamnya. sehingga kami dapat belajar dengan rasa tenang dan nyaman serta mendapatkan berkah yang kelak kita harapkan bersama dapat menuntuk ke arah kebahagiaan di dunia dan akherat.


Setelah acara pembacaan Undang Undang selesai acarra selanjutnya yaitu sambutan atas nama pengasuh Ribat Al ghozali yaitu oleh KH. Fajrunnajah Al Fatich.
Dalam mauidhohnya beliau berpesan agar setiap santri dapat mentaati peraturan tersebut karna dengan mentaatinya hal itu sudah merupakan salah satu bentuk atau wujud dari tirakat kita dalam menuntut ilmu, yang kedua kalinya beliau berpesan agar setriap santri untuk senantiyasa meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Sepertinya gus. yun ( KH. Fajrunnajah Al Fatich) begitu sangat mengharapka agar semua santri santrinya dalam keadaan suci atau senantiyasa berwdlu ketika mempunyai khadats kecil. karena dalam kesempatan kali ini beliau juga menyampaikan hal tersebut yang sebelumnya beliau pernah sampaikan pada acara Akhirussanah.
Berikutnya beliau menganjurkan kepada setiap santri agar senantiyasa rajin untuk membersihkan gigi (bersiwakan) serta menjalankan sholat malam yang telah diwajibkan dalan peraturan ribath Al Ghozali.
Acara selanjutnya yaitu do'a yang nantinya akan disusul dengan musyafahah yang di iringi dengan lantutan sholawat untuk baginda Nabi Muhammad Saw.

Musyafahah adalah acara dimana seluruh santri untuk saling bersalam-salaman dengan pengasuh pondok pesantren ribat Al Ghozali, ketika lantunan sholawat mulai terdengar seketika itu seluruh santri-santri ribath Al Ghozali mulai saling bersalaman dengan pengasuh dan sesama santri Al Ghozali, akhirnya acara tersebut pun telah selesai dan berjalan dengan lancar, semoga keberkahan menyertai kita semua.
Terimakasih bagi siapa saja yang telah ikut serta mendukung dan membantu demi terwujudnya acara tersebut. semoga Allah SWT membalas amal kebaikan kita dengan sebaik-baiknya balasan. Amin...

Selasa, 06 Juli 2010


Akhirussanah Ribat Al ghozali

Di sebelah kiri adalah KH. Fajrunnajah al Fatich, beliau adalah pengasuh pondok pesantren Bahrul Ulum Ribath Al Ghozali.
sedangkan di sebelah kanannya adalah KH,. Syamsudin Beliau adalah Mauidhoh Khasanah pada malam Akhirussanah pondok pesantren bahrul ulum ribat al ghozali. Tambakberas Jombang Jawa timur Indonesia.


Sambutan atas nama panitia dalam hal ini langsung di wakili oleh Ketua Pondok Pesantren Bahrul Ulum Ribath Al Ghozali. yaitu saudara Arwani Asyfiya. dia lahir di kota pasuruan, dan kini menetap atau menuntut ilmu di Ribath Al ghozali dan pendidikan formalnya yaitu di Madrasyah Mualimin Mualimat Ena tahun.
Dalam sambutanya ia mengutarakan tentang program-program yang belum dapat diselesaikan dalam masa kepengurusanya. Serta yang terahir ialah mengucapkan beribu terimakasih terhadap semua pihak yang telah membantu acara tersebut dan membantu dalam menjalankan roda kepengurusannya. Terutama dalam bidang Madrasyah Diniyah Ribath Al Ghozali.



Setelah pembukaan acara berikutnya yaitu pembacaan ayat-ayat Agung Al-Qur'an.
Dalam hal ini di baca oleh ustazd. Umar Shidiq, beliau juga salah satu dari santri Ribat Al Ghozali. selain dari itu beliau juga guru dalam ilmu tajwid di Madrasyah Diniyah.
Beliau adalah santri asal kota Bojonegoro yang kini sedang menjalankan aktivitasnya didunia pendidikan, Sekolah Tinggi Agama Islam Bahrul Ulum.





KH. Fajrunnajah Al Fatich beliau adalah pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Ribath Al Ghozali selain itu beliau juga Kepala sekolah di Madrasyah Tsanawiyah Plus Bahrul Ulum. Dalam sambutanya atas nama pengasuh, beliau berpesan agar setiap santri baik putra maupun putri agar senantiyasa bertaqwa kepada Allah SWT, dan menjalankan sunah-sunah Nabi Muhammad SAW. karena di era globalisasi banyak sekali ketimpangan-ketimpangan atau penyelewengan atas nama agama. dan agar segenap santri-santri dalam keadaan suci atau dalam kata lain untuk senantiyasa instiqomah berwdhu ketika dalam keadaan apapun. mesti hal ini berat, namum mesti harus di telateni. kurang lebih seperti itulah amanat atau pesan dari beliau.


Setelah acara sambutan-sanbutan, berikut adalah acara yang dinanti-nanti oleh semua santriwan maupun santriwati. yaitu pengumuman kenaikan kelas dan predikat santri dengan prestasi terbaik. yang dipandu oleh Ustadz. Chasib
Acara yang terakhir adalah penutup dan do'a, dan setelah semua selesai. seperti kebiyasaanya yaitu kita adakan makan-makan bersama. begitu bahagia raut wajah semua santri, berbulan-bulan melalui hari yang panjang yang penuh dengan kegiatan. kini tiba saatnya mereka menuju hari liburan. Semoga apa pun aktivitas kita nanti selalu dalam selimut cinta dan Ridho Allah SWT. Amin...
Wah... ngerti lagi mau di foto, meskipun lagi maem tetep ja punya gaya, nasinya pada muncrat tu. pada mau keluar, pengin di foto juga kali yah.. tapi tetep keren lah, oia bis liburan kelar, apalan imrithi lagi dweh.. emmm... pusing lagi ni...
Wadu-wadu... ko malah pada suap-suapan, romantis ni critanya??? tapi ini lah kami, dan inilah yang suatu saat akan menjadi cerita indah di saat hari nanti. kebersamaan dan keharmonisan dalam persahabatan ala Pesantren, yang orang lain jarang memilikinya. lepaskan canda dan tawamu.. hahahahaha . . . .

woi . .  jangan ketinggalan dong, masa penerima tamunya ga ikut di Upload juga. tenang ja.!!! biyar jelek-jelek tapi tetep muncul di albumnya Kuli Santri so.. ga usah khawatir. yang baju item tu Ketua Kamtib Yayasan dia juga santri Ribath Al Ghozali loh..namanya Ahmad Nurzaini Pak/BU . . .
di sampingnya yang merem-merem tu Abdul Majid, meskipun gitu-gitu diya mantan ketua Pendidikan Madrasyah Diiyah Ribat Al Ghozali, di sampinya lagi, yang lagi pegang rokok Muhammad Syamsul Hadi. ati-ati ma diya yah... Nyokotan. yang pake baju batik tu Cak. Anwar tamu undangan tapi ga mau duduk di depan. katanya sih pengen deket ma Syamsul tuh . . .
dah ah.. sampai ketemu lain waktu.
BERSAMBUNG

Kabupaten Jombang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jombang beralih ke halaman ini. Untuk nama tumbuhan, lihat Jombang (tumbuhan). Untuk kegunaan lain, lihat Jombang (disambiguasi).
Kabupaten Jombang
Locator kabupaten jombang.png
Peta lokasi Kabupaten Jombang
Koordinat: -
Provinsi Jawa Timur
Dasar hukum UU No. 12/1950
Tanggal -
Ibu kota Jombang
Pemerintahan
 - Bupati Drs. H. Suyanto, M.MA.
 - DAU Rp. 664.825.242.000,- (2011)[1]
Luas 1.159,50 km2
Populasi
 - Total 1.165.720 jiwa (2005)
 - Kepadatan 1.005,36 jiwa/km2
Demografi
Kode area telepon 0321
Pembagian administratif
 - Kecamatan 21
 - Desa/kelurahan 306
Situs web http://www.jombangkab.go.id
Jombang adalah kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur. Luas wilayahnya 1.159,50 km², dan jumlah penduduknya 1.165.720 jiwa (2005). Pusat kota Jombang terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten, memiliki ketinggian 44 meter di atas permukaan laut, dan berjarak 79 km (1,5 jam perjalanan) dari barat daya Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. Jombang memiliki posisi yang sangat strategis, karena berada di persimpangan jalur lintas selatan Pulau Jawa (Surabaya-Madiun-Jogjakarta), jalur Surabaya-Tulungagung, serta jalur Malang-Tuban.
Jombang juga dikenal dengan sebutan "kota santri", karena banyaknya sekolah pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya. Bahkan ada pameo yang mengatakan Jombang adalah pusat pondok pesantren di tanah Jawa karena hampir seluruh pendiri pesantren di Jawa pasti pernah berguru di Jombang. Di antara pondok pesantren yang terkenal adalah Tebuireng, Denanyar, Tambak Beras, dan Darul Ulum (Rejoso).
Banyak tokoh terkenal Indonesia yang dilahirkan di Jombang, di antaranya adalah mantan Presiden Indonesia KH Abdurrahman Wahid, pahlawan nasional KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahid Hasyim, tokoh intelektual Islam Nurcholis Madjid (Cak Nur), serta budayawan Emha Ainun Najib (Cak Nun).
Konon, kata "Jombang" merupakan akronim dari kata berbahasa Jawa "ijo" dan "abang". Ijo mewakili kaum santri (agamis), dan abang mewakili kaum abangan (nasionalis/kejawen). Kedua kelompok tersebut hidup berdampingan dan harmonis di Jombang. Bahkan kedua elemen ini digambarkan dalam warna dasar lambang daerah Kabupaten Jombang.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Sejarah

Penemuan fosil Homo mojokertensis di lembah Sungai Brantas menunjukkan bahwa seputaran wilayah yang kini adalah Kabupaten Jombang diduga telah dihuni sejak ratusan ribu tahun yang lalu.
Tahun 929, Raja Mpu Sindok memindahkan pusat Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, diduga karena letusan Gunung Merapi atau serangan Kerajaan Sriwijaya. Beberapa literatur menyebutkan pusat kerajaan yang baru ini terletak di Watugaluh. Suksesor Mpu Sindok adalah Sri Isyana Tunggawijaya (947-985) dan Dharmawangsa (985-1006). Tahun 1006, sekutu Sriwijaya menghancurkan ibukota kerajaan Mataram dan menewaskan Raja Dharmawangsa. Airlangga, putera mahkota yang ketika itu masih muda, berhasil meloloskan diri dari serbuan Sriwijaya, dan ia menghimpun kekuatan untuk mendirikan kembali kerajaan yang telah runtuh. Bukti petilasan sejarah Airlangga sewaktu menghimpun kekuatan kini dapat dijumpai di Sendang Made, Kecamatan Kudu. Tahun 1019, Airlangga mendirikan Kerajaan Kahuripan, yang kelak wilayahnya meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali; serta mengadakan perdamaian dengan Sriwijaya.
Pada masa Kerajaan Majapahit, wilayah yang kini Kabupaten Jombang merupakan gerbang Majapahit. Gapura barat adalah Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang, sedang gapura selatan adalah Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng. Hingga ini banyak dijumpai nama-nama desa/kecamatan yang diawali dengan prefiks mojo-, di antaranya Mojoagung, Mojowarno, Mojojejer, Mojotengah, Mojongapit, dan sebagainya. Salah satu peninggalan Majapahit di Jombang adalah Candi Arimbi di Kecamatan Bareng.
Menyusul runtuhnya Majapahit, agama Islam mulai berkembang di kawasan, yang penyebarannya dari pesisir pantai utara Jawa Timur. Jombang kemudian menjadi bagian dari Kerajaan Mataram Islam. Seiring dengan melemahnya pengaruh Mataram, Kolonialisasi Belanda menjadikan Jombang sebagai bagian dari wilayah VOC pada akhir abad ke-17, yang kemudian sebagai bagian dari Hindia Belanda. Etnis Tionghoa juga berkembang; Kelenteng Hong San Kiong di Gudo, yang konon didirikan pada tahun 1700 masih berfungsi hingga kini. Hingga kini pun masih ditemukan sejumlah kawasan yang mayoritasnya adalah etnis Tionghoa dan Arab.
Tahun 1811, didirikan Kabupaten Mojokerto, di mana meliputi pula wilayah yang kini adalah Kabupaten Jombang. Jombang merupakan salah satu residen di dalam Kabupaten Mojokerto. Bahkan Trowulan (di mana merupakan pusat Kerajaan Majapahit), adalah masuk dalam kawedanan (onderdistrict afdeeling) Jombang.
Alfred Russel Wallace (1823-1913), naturalis asal Inggris yang memformulasikan Teori Evolusi dan terkenal akan Garis Wallace, pernah mengunjungi dan bermalam di Jombang ketika mengeksplorasi keanekaragaman hayati Indonesia.
Tahun 1910, Jombang memperoleh status Kabupaten, yang memisahkan diri dari Kabupaten Mojokerto, dengan Raden Adipati Arya Soeroadiningrat sebagai Bupati Jombang pertama. Masa pergerakan nasional, wilayah Kabupaten Jombang memiliki peran penting dalam menentang kolonialisme. Beberapa putera Jombang merupakan tokoh perintis kemerdekaan Indonesia, seperti KH Hasyim Asy'ari (salah satu pendiri NU dan pernah menjabat ketua Masyumi) dan KH Wachid Hasyim (salah satu anggota BPUPKI termuda, serta Menteri Agama RI pertama).
Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur mengukuhkan Jombang sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur.

[sunting] Pembagian wilayah administratif


Peta administratif Kabupaten Jombang
Kabupaten Jombang terdiri atas 21 kecamatan, yang mencakup 302 [[desa] dan 4 kelurahan. Sebagai pusat pemerintahan adalah Kecamatan Jombang. Kecamatan Ngusikan, merupakan pemekaran dari Kecamatan Kudu yang dibentuk pada tahun 2001.
No. Kecamatan Luas Wilayah
(km²)
Jumlah
desa/kelurahan
1 Bandar Kedungmulyo 32,50 11
2 Perak 29,05 13
3 Gudo 34,39 18
4 Diwek 47,70 20
5 Ngoro 49,86 13
6 Mojowarno 78,62 19
7 Bareng 94,27 13
8 Wonosalam 121,63 9
9 Mojoagung 60,18 18
10 Sumobito 47,64 21
11 Jogoroto 28,28 11
12 Peterongan 29,47 14
13 Jombang 36,40 20
14 Megaluh 28,41 13
15 Tembelang 32,94 15
16 Kesamben 51,72 14
17 Kudu 77,75 11
18 Ngusikan 34,98 11
19 Ploso 25,96 13
20 Kabuh 97,35 16
21 Plandaan 120,40 13

[sunting] Geografi

[sunting] Relief

Sebagian besar wilayah Kabupaten Jombang merupakan dataran rendah, yakni 90% wilayahnya berada pada ketinggian kurang dari 500 meter dpl. Secara umum Kabupaten Jombang dapat dibagi menjadi 3 bagian:
  • Bagian utara, terletak di sebelah utara Sungai Brantas, meliputi sebagian besar Kecamatan Plandaan, Kecamatan Kabuh, dan sebagian Kecamatan Ngusikan dan Kecamatan Kudu. Merupakan daerah perbukitan kapur yang landai dengan ketinggian maksimum 500 m di atas permukaan laut. Perbukitan ini merupakan ujung timur Pegunungan Kendeng.
  • Bagian tengah, yakni di sebelah selatan Sungai Brantas, merupakan dataran rendah dengan tingkat kemiringan hingga 15%. Daerah ini merupakan kawasan pertanian dengan jaringan irigasi yang ekstensif serta kawasan permukiman penduduk yang padat.
  • Bagian selatan, meliputi Kecamatan Wonosalam dan sebagian Kecamatan Bareng dan Mojowarno. Merupakan daerah pegunungan dengan kondisi wilayah yang bergelombang. Semakin ke tenggara, semakin tinggi. Hanya sebagian Kecamatan Wonosalam yang memiliki ketinggian di atas 500 m.

[sunting] Sungai

Sungai Brantas, yang merupakan sungai terbesar di Jawa Timur, "membelah" Kabupaten Jombang menjadi dua bagian: bagian utara (24%) dan bagian selatan (76%), sepanjang ±44 km. Sungai-sungai lain yang signifikan adalah Sungai Marmoyo (23 km), Sungai Ngotok Ring Kanal (27 km), Sungai Konto (14 km), Sungai Gunting (12 km), dan Sungai Jurangjero (12 km).

[sunting] Iklim

Kabupaten Jombang memiliki iklim tropis, dengan suhu rata-rata 27º-34º C. Di kawasan pegunungan, suhu cukup sejuk (22º C). Menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson, Kabupaten Jombang termasuk tipe iklim B (basah). Curah hujan rata-rata per tahun adalah 1.625 mm. Berdasarkan peluang curah hujan tahunan, wilayah Kabupaten Jombang tergololong beriklim sedang sampai basah. Di bagian tenggara dan timur, curah hujan sedikit lebih besar.

[sunting] Tata guna lahan

Pola penggunaan tanah di Kabupaten Jombang (2003) terbanyak digunakan untuk area persawahan (42%), diikuti dengan permukiman (19%), hutan (18%), tegal (12%), dan lainnya. Sebagian besar sawah (82%) merupakan irigasi teknis, dan sebagian (10%) merupakan sawah tadah hujan.

[sunting] Penduduk

[sunting] Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Jombang adalah 1.165.720 jiwa (2005). Sedikitnya 55% penduduk tinggal di wilayah perkotaan. Kepadatan penduduk di Kabupaten Jombang sebesar 997 jiwa/km². Konsentrasi sebaran penduduk terutama di Kecamatan Jombang (dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi, yakni 3.198 jiwa/km²), Kecamatan Tembelang (bagian selatan), Kecamatan Peterongan (bagian tengah dan selatan), Kecamatan Jogoroto, Kecamatan Mojowarno (bagian utara dan timur), sepanjang jalan raya Jombang-Peterongan-Mojoagung-Mojokerto, serta sepanjang jalan raya Jombang-Diwek-Blimbing-Ngoro-Kandangan. Kawasan padat penduduk lainnya adalah kawasan perkotaan di kecamatan Ploso, Perak, dan Ngoro. Bagian barat laut (yang merupakan perbukitan kapur) dan bagian tenggara (yang merupakan daerah pegunungan) merupakan kawasan yang memiliki kepadatan penduduk jarang. Pertumbuhan penduduk sebesar 0,68% per tahun, sehingga Kabupaten Jombang tidak mengalami permasalahan ledakan penduduk.

[sunting] Etnis dan bahasa

Penduduk Jombang pada umumnya adalah etnis Jawa. Namun demikian, terdapat minoritas etnis Tionghoa dan Arab yang cukup signifikan. Etnis Tionghoa umumnya tinggal di perkotaan dan bergerak di sektor perdagangan dan jasa.
Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Jawa yang dituturkan banyak memiliki pengaruh Dialek Surabaya yang terkenal egaliter dan blak-blakan. Kabupaten Jombang juga merupakan daerah perbatasan dua dialek Bahasa Jawa, antara Dialek Surabaya dan Dialek Mataraman. Beberapa kawasan yang berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk dan Kediri memilki pengaruh Dialek Mataraman yang banyak memiliki kesamaan dengan Bahasa Jawa Tengahan. Salah satu ciri khas yang membedakan Dialek Surabaya dengan Dialek Mataram adalah penggunaan kata arek (sebagai pengganti kata bocah) dan kata cak (sebagai pengganti kata mas).

Agama

Agama Islam dianut oleh 98% penduduk Kabupaten Jombang, diikuti dengan agama Kristen Protestan (1,2%), Katolik (0,3%), Buddha (0,09%); Hindu (0,07%), dan lainnya (0,02%).
Jombang juga dikenal dengan sebutan "kota santri", karena banyaknya sekolah pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya. Kehidupan beragama di Kabupaten Jombang sangat toleran. Di Kecamatan Mojowarno, atau sekitar 8 km dari Ponpes Tebuireng, merupakan kawasan dengan pemeluk agama Kristen yang signifikan, dan daerah tersebut pernah menjadi pusat penyebaran salah satu aliran agama Kristen Protestan pada era Kolonial Belanda. Agama Hindu juga dianut sebagian penduduk Jombang, terutama di kawasan tenggara (Wonosalam, Bareng, dan Ngoro). Selain itu, Kabupaten Jombang memiliki tiga kelenteng, yakni Hok Liong Kiong di Kecamatan Jombang, Hong San Kiong di Kecamatan Gudo (yang didirikan tahun 1700)dan Bo Hway Bio di Kecamatan Mojoagung.

Pendidikan

Kabupaten Jombang memiliki sejumlah perguruan tinggi, di antaranya: Universitas Darul Ulum (UNDAR), STKIP PGRI Jombang, STIE PGRI Dewantara, Universitas Bahrul Ulum, Intitut Keislaman Hasyim Asy'ari (Ikaha), Universitas Pesantren Darul Ulum (UNIPDU), STIKES Pemkab Jombang, STIKES ICME, serta sejumlah akademi. Universitas Darul Ulum merupakan perguruan tinggi terkemuka di Jombang.
Pada tahun 2005, Kabupaten Jombang terdapat 560 SD negeri dan 22 SD swasta; 46 [{Sekolah Menengah Pertama|SMP]] negeri dan 86 SMP swasta; 12 SMA negeri dan 37 SMA swasta; 7 SMK negeri dan 39 SMK swasta. Sementara, untuk sekolah formal Islam, terdapat 5 MI negeri dan 257 MI swasta; 17 MTs negeri dan 102 MTs swasta; serta 10 MA negeri dan 65 MA swasta. Sekolah favorit di Kabupaten Jombang untuk tingkat SD adalah SDN Kepanjen 2, SDN Jombatan 3, dan SD Islam Roushon Fikr, untuk tingkat SMP adalah SMP Negeri 1 Jombang, sedang untuk tingkat SMA adalah SMA Negeri 2 Jombang dan SMA Unggulan Darul Ulum.

Komunikasi dan media massa

Jombang memiliki satu kode area dengan Mojokerto, yakni 0321. Operator telepon seluler yang beroperasi di Jombang untuk GSM adalah Telkomsel, Indosat, 3, dan Excelkomindo; sedang untuk CDMA adalah Indosat Starone, Telkom Flexi, dan Mobile 8. Di Jombang terdapat beberapa stasiun radio FM (termasuk dua milik pemerintah), serta sejumlah tabloid, majalah, dan surat kabar regional. Leading newspaper di Jombang antara lain adalah Harian Seputar Indonesia [SINDO], Jawa Pos (Radar Mojokerto), Kompas, Duta Masyarakat, Surya, Bangsa, dan Memorandum, Surabaya Pagi, Jatim Mandiri. Dan beberapa lagi, media mingguan yang cukup eksis di kota santri ini, Radar Minggu, Rakyat Pos, tabloid SIDAK. Media tersebut berbasis berita lokal dan telah beredar di hampir seluruh wilayah di Jawa Timur. Di Jombang dapat dengan jelas menangkap saluran TVRI, 10 TV swasta nasional serta beberapa stasiun televisi lokal di Surabaya dan Kediri.

Perekonomian

Pertanian

Sektor pertanian menyumbang 38,16% total PDRB Kabupaten Jombang. Meski nilai produksi pertanian mengalami peningkatan, namun kontribusi sektor ini mengalami penurunan. Sektor pertanian digeluti oleh sedikitnya 31% penduduk usia kerja. Tradisi, kemudahan yang disediakan oleh alam, dan adanya terobosan baru rupanya menjadikan alasan untuk bertahan. Kesuburan tanah di sini konon dipengaruhi oleh material letusan Gunung Kelud yang terbawa arus deras Sungai Brantas dan Kali Konto serta sungai-sungai kecil lainnya. Sistem pengairan juga sangat ekstensif dan memadai, dan 83% di antaranya merupakan irigasi teknis.
Sedikitnya 42% lahan di Jombang digunakan sebagai area persawahan. Letaknya di bagian tengah kabupaten dengan ketinggian 25-100 meter dpl. Lokasi ini ditanamai tanaman padi serta palawija seperti jagung, kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan ubi kayu. Komoditas andalan tanaman pangan Kabupaten Jombang di tingkat propinsi adalah padi, jagung, kacang kedelai dan ubi kayu. Besarnya produksi padi telah menempatkan Jombang sebagai daerah swasembada beras di provinsi JawaTimur.
Di bagian utara merupakan sentra buah-buahan seperti mangga, pisang, nangka, dan sirsak. Kecamatan Wonosalam juga merupakan sentra buah-buahan terutama Durian Bido. Kecamatan Perak merupakan penghasil utama jeruk nipis, yang diunggulkan karena tipis kulitnya serta banyak airnya.

Perkebunan

Komoditas andalan perkebunan Kabupaten Jombang di tingkat propinsi adalah tebu. Sedang di tingkat regional, komoditas unggulan adalah serat karung, kelapa, kopi, kakao, jambu mete, randu, tembakau, dan beberapa tanaman Toga (lengkuas, kencur, kunyit, jahe, dan serai). Proyek percontohan Toga terlengkap di Jombang adalah Taman Toziega PKK Kabupaten Jombang dan Toziega Asri di Desa Dapurkejambon Jombang. Toziega (Taman Obat Gizi dan Ekonomi Keluarga) merupakan pengembangan dari Toga (Tanaman Obat Keluarga). Dimana dalam Toziega ditambahkan pengadaan sumber gizi secara mandiri dan komersialisasi dari hasil pengelolaan tanaman obat. Gagasan proyek percontohan Toziega dicetuskan dan dibidani oleh Ir. Tyasono Sankadji yang kemudian menjadi salah satu jargon kebanggaan pertanian dan perkebunan Kabupaten Jombang. Tebu merupakan bahan mentah utama industri gula di Jombang, (dimana Jombang memiliki dua pabrik gula). Perkebunan tebu tersebar merata di dataran rendah dan dataran tinggi Kabupaten Jombang. Daerah pegunungan di sebelah tenggara (terutama Kecamatan Wonosalam) merupakan sentra tanaman perkebunan kopi, kakao, dan cengkeh. Daerah pegunungan di utara merupakan penghasil utama tembakau di Jombang.

Kehutanan

Hampir 20% wilayah Kabupaten Jombang merupakan kawasan hutan. Kawasan hutan tersebut terdapat di bagian utara (kecamatan Plandaan, Kabuh, Kudu, dan Ngusikan) serta bagian tenggara Kabupaten Jombang (kecamatan Wonosalam, Bareng, dan Mojowarno). Di wilayah hutan Kabupaten Jombang, 61% merupakan hutan produksi, 23% hutan tebang pilih, 15% hutan wisata, dan 1,5% merupakan hutan lindung. Kayu jati adalah komoditas unggulan subsektor kehutanan di Kabupaten Jombang.

Peternakan dan perikanan

Komoditas peternakan Kabupaten Jombang meliputi ayam pedaging, ayam petelur, ayam buras, sapi potong, sapi perah, kerbau, kambing, domba, dan itik. Ayam pedaging merupakan komoditas unggulan peternakan di tingkat propinsi. Beberapa perusahaan menengah bergerak di bidang peternakan. Mengingat lokasi Kabupaten Jombang yang bukan kawasan pantai, perikanan perairan umum dan kolam merupakan komoditas unggulan di bidang perikanan.

Perdagangan

Sektor perdagangan menyumbang PDRB kabupaten terbesar kedua setelah pertanian. Majunya pertanian di Jombang rupanya turut menggairahkan sektor perdagangan. Kabupaten Jombang merupakan salah satu penyuplai utama komoditas pertanian tanaman pangan dan perkebunan di Jawa Timur. Kabupaten Jombang memiliki 17 pasar umum yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten, serta 12 pasar hewan. Kota Jombang sendiri memiliki Pasar Legi Citra Niaga, Pasar Pon, Pasar Loak, dan Pasar Burung. Perdagangan retail dilayani oleh berbagai pusat perbelanjaan serta supermarket besar maupun kecil. Di samping Pasar Legi Citra Niaga, dua kawasan ruko yang terbesar adalah Kompleks Simpang Tiga dan Kompleks Cempaka Mas. Selain kota Jombang, kawasan pusat komersial regional di Kabupaten Jombang terdapat di Mojoagung, Ploso, dan Ngoro.

Industri manufaktur

Sektor industri manufaktur menyumbang PDRB kabupaten terbesar ketiga setelah pertanian dan perdagangan. Majunya industri di Jombang ditopang oleh kemudahan transportasi, serta letak Kabupaten Jombang yang strategis, yakni berada di jalur utama lintas selatan Pulau Jawa dan bersebelahan dengan kawasan segitiga industri Surabaya-Mojokerto-Pasuruan.
Industri besar di Kabupaten Jombang yang merambah pasar luar negeri di antaranya adalah PT Pei Hai Wiratama Indonesia (produk sepatu, topi dan T-Shirt dengan brand "Diadora" dan "Fila") di Jogoloyo (Jogoroto); PT Japfa Comfeed (produk makanan ternak) di Tunggorono (Jombang); PT Usmany Indah (produk kayu olahan), MKS-Sampoerna (produk rokok) di Ploso dan Ngoro, PT Cheil Jedang Indonesia (produk industri kimia setengah jadi) di Jatigedong (Ploso);PT Cheil Jedang Superfeed (produk pakan ternak) di Mojoagung, PT Mentari International (produk mainan anak) di Tunggorono (Jombang), serta PT Seng Fong Moulding Perkasa (produk ubin kayu). Kabupaten Jombang juga memiliki dua pabrik gula: PG Djombang Baru di Kecamatan Jombang dan PG Tjoekir di Kecamatan Diwek.
Sebanyak 96% industri manufaktur di Kabupaten Jombang merupakan industri kecil, dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 60%. Industri kecil yang merambah pasar luar negeri adalah industri kerajinan manik-manik kaca (di Desa Plumbon-Gambang, Kecamatan Gudo) dan industri kerajinan cor kuningan (di Desa Mojotrisno, Mojoagung). Kedua kerajinan tersebut adalah khas Jombang. Sementara itu, industri kecil lain yang dipasarkan di tingkat nasional antara lain adalah mebelair (di Mojowarno); anyaman tas (di Mojowarno); limun (di Bareng dan Ngoro); serta Kecap "Ikan Dorang", yang merupakan salah satu trade mark Jombang.

Pertambangan dan Penggalian

Saat ini Kabupaten Jombang tidak terdapat aktivitas pertambangan. Namun diduga bagian utara dan barat Kabupaten Jombang terdapat deposit minyak bumi. Bahan galian di Kabupaten Jombang antara lain yodium, diatomit, andesit, lempung, dan pasir batu.

Perbankan

Di Kabupaten Jombang terdapat beberapa Bank besar seperti Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI, BII, dll.

Transportasi

Kabupaten Jombang memiliki posisi yang sangat strategis, karena berada di jalur utama lintas selatan Pulau Jawa (Jogjakarta-Surabaya-Bali). Selain itu, Kabupaten Jombang juga merupakan persimpangan jalur menuju Kediri/Tulungagung, Malang, serta Babat/pantura. Pusat kota Jombang dapat ditempuh 1½ jam dari ibu kota Provinsi Jawa Timur Surabaya, atau dari Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo. Saat ini juga telah dikembangkan ruas jalan tol Mojokerto-Kertosono, yang melintasi bagian utara Kabupaten Jombang.

Bus

Terminal Kepuhsari, yang terletak 5 km dari pusat kota Jombang, merupakan terminal utama kabupaten yang menghubungkan Jombang dengan kota-kota lainnya. Jalur bus jurusan Surabaya, Kediri/Tulungagung, dan Solo/Jogja merupakan jalur yang beroperasi 24 jam nonstop.

Kereta api

Kabupaten Jombang juga dihubungkan dengan kota-kota lain di Pulau Jawa dengan menggunakan jalur kereta api. Stasiun Jombang merupakan stasiun utama, disamping 4 stasiun lainnya: Sembung, Peterongan, Sumobito, dan Curahmalang. Jalur kereta api yang melintasi stasiun KA Jombang adalah:
Sementara jalur kereta api yang sudah tidak aktif lagi antara lain jurusan :
  • Jombang-Pare-Kediri
  • Jombang-Ploso-Kabuh-Babat. Jalur ini dulu melewati depan tugu Ringin Contong yang menjadi ciri khas kota Jombang.

Angkutan lokal

Untuk transportasi intra wilayah kabupaten, terdapat Angkutan Pedesaan dengan 24 trayek, yang menjangkau ke semua kecamatan. Ini masih ditambah lagi dengan adanya trayek angkutan antarkota yang menghubungkan kota Jombang dengan wilayah kabupaten di sekitarnya, yakni jurusan Pare, Kandangan, Babat, Kertosono, serta Mojokerto.

Pariwisata

Berkas:Ringin Contong.JPG
Ringin Contong, salah satu ciri khas Kota Jombang
Kabupaten Jombang memiliki berbagai keindahan alam dan potensi pariwisata lain yang menarik. Sangat disayangkan, potensi tersebut pada umumnya belum digali, dan tidak memiliki pendukung sarana dan prasarana yang memadai untuk memajukan pariwisata di Kabupaten Jombang; sehingga menunggu adanya investasi untuk menggarapnya. Hal ini sangat penting dan menguntungkan, mengingat posisi Kabupaten Jombang yang bersebelahan dengan daerah tujuan wisata alam Malang di tenggara dan Pacet-Trawas-Tretes] Wisata buatan
  • Tirta Wisata.
    Tempat wisata lokal yang terdapat balekambang, kolam pancing, kolam renang dan lapangan tenis. Tempat ini sering diselenggarakan berbagai konser, baik artis regional hingga artis ibukota. Terletak di tepi jalan raya Jombang-Surabaya, Desa Keplaksari, Kecamatan Peterongan.

Wisata alam


Sungai Kedung Cinet di Ploso, Jombang (1927)
  • Wanawisata Sumberboto. Merupakan wana wisata binaan dari Perhutani yang banyak dikunjungi wisatawan lokal. Suasana dingin dan asri penuh dengan pepohonan, terdapat pula kolam renang air hangat. Terletak di Desa Grobogan, Kecamatan Mojowarno.
  • Wisata Agro Perkebunan Panglungan. Kawasan perkebunan dengan topografi pegunungan yang berada di Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam ini berfungsi sebagai daerah resapan air dan kawasan konservasi lahan. Saat ini Panglungan tengah dikembangkan sebagai agrowisata dengan tanaman utama kakao, cengkeh, melinjo, dan kopi.
  • Air Terjun Tretes. Merupakan air terjun dengan ketinggian 158 meter, dan terletak di ketinggian 1250 meter di atas permukaan air laut. Terletak di Dusun Tretes, Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam.
  • Goa Sigolo-golo. Terletak di Dusun Kranten, Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam.
  • Kedung Cinet. Merupakan wisata alami pegunungan yang sangat mempesona. Aliran sungai yang jernih dan menawan dilintasi oleh "jembatan goyang". Terdapat di Desa Klitih, Kecamatan Plandaan.
  • Sendang Made. Terletak di Desa Made, Kecamatan Kudu. Di kawasan ini terdapat peninggalan sejarah petilasan Raja Airlangga. Selain Sendang Made di sekitarnya terdapat sendang-sendang lain yang lebih kecil, Diantaranya Sendang Payung, Sendang Padusan, Sendang Drajat, Sendang Sinden dan Sendang Omben.

Wisata minat khusus

  • Candi Ngrimbi. Candi ini dulunya merupakan pintu gerbang sebelah selatan Kerajaan Majapahit. Terletak di Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng. Letaknya sangat strategis karena berada di tepi jalan utama Mojoagung-Wonosalam.
  • Makam K.H. Hasyim Asy'ari dan K.H. Wachid Hasyim. K.H. Hasyim Asy'ari merupakan pendiri Ponpes Tebuireng (Jombang), salah satu pendiri organisasi Nahdlatul Ulama. Puteranya, K.H. Wachid Hasyim adalah Menteri Agama RI pertama. Dua makam pahlawan nasional ini terletak di kompleks Ponpes Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek.
  • Makam Sayid Sulaiman. Sayid Sulaiman merupakan salah satu penyebar Islam di kawasan Jombang pada era pasca runtuhnya Majapahit. Pada malam Jumat Legi, makam ini banyak dikunjungi peziarah. Terletak di Desa Betek, Kecamatan Mojoagung.
  • Makam Gunung Kuncung. Terletak di lereng gunung, di Desa Wonorejo, Kecamatan Wonosalam; yakni di perbatasan dengan Kabupaten Kediri.
  • Makam Pangeran Benowo. Makam ini terletak di Desa Wonomerto, Kecamatan Wonosalam.
  • Makam Gus Dur (mantan presiden Indonesia) di kompleks Ponpes Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek.

Wisata religius

  • Pondok Pesantren. Jombang telah lama terkenal dengan julukan kota santri. Lima ponpes terbesar di Kabupaten Jombang adalah Ponpes Tebuireng di Cukir (Kecamatan Diwek), Ponpes Darul Ulum di Rejoso (Kecamatan Peterongan), Ponpes Bahrul Ulum di Tambakberas (Kecamatan Jombang)Ponpes Mambaul Maarif di Denanyar (Kecamatan Jombang) dan Ponpes Luhur Nurhasan di Gadingmangu Kecamatan Perak.
  • Pengajian Padang Mbulan. Merupakan pengajian rutin yang digelar pada setiap malam bulan purnama. Pengajian ini dirintis oleh budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun). Diadakan di halaman depan asal rumah Cak Nun di Desa Menturo, Kecamatan Sumobito.
  • Kelenteng Hong San Kiong. Terletak di desa Gudo, Jombang. Selain dikenal sebagai tempat ibadah Tridarma (Agama Taoisme, Budha, dan Konghucu) juga sebagai tempat berobat. Menariknya yang datang untuk berobat juga banyak yang dari kalangan pribumi. Setiap menjelang Tahun Baru Imlek, kelenteng ini mengadakan acara hajatan yang cukup meriah, seperti Wayang Potehi maupun Pagelaran Barongsay.
  • Gereja Mojowarno. Gereja Mojowarno merupakan gereja tertua di kawasan, serta dulunya pernah menjadi pusat salah satu aliran Kristen Protestan pada zaman Belanda. Setiap setahun sekali, gereja ini mengadakan upacara kebetan dan unduh-unduh, yang sarat akan kultur lokal.

Kerajinan tangan

  • Wisata Kerajinan Manik-manik Kaca. Lokasi kerajinan dengan skala industri kecil ini terletak di Desa Plumbon-Gambang Kecamatan Gudo. Di sini para pengrajin menyulap kaca-kaca bekas menjadi aneka kerajinan manik-manik yang sangat mengagumkan. Kerajinan ini telah merambah pasar ekspor (Asia dan Eropa), serta menjadi salah satu produk yang banyak dijumpai di Pasar Seni Bali.
  • Wisata Kerajinan Cor Kuningan. Lokasi kerajinan cor kuningan ini terletak di Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung. Produk-produk kuningan seperti patung suvenir ini juga telah merambah ke pasar ekspor.

Oleh-oleh khas

  • Nasi pecel
    Untuk mendapatkan makanan khas Jombang, tidaklah sulit. Pemerintah Jombang tengah menggodok dan memunculkan banyak potensi daerahnya. Salah satu makanan khas Jombang yang sangat disukai adalah Sego Pecel. Makanan ini disukai oleh berbagai lapisan masyarakat Jombang. Dan semua masyarakat Jombang sangat menikmati Nasi Pecel ini sebagai sarapan di pagi hari. Selain harganya murah, Sego Pecel juga mudah diperoleh di warung-warung, kedai, pasar, dan di restauran. Sego Pecel khas Jombang yang terkenal adalah Sego Pecel Mbok Rodh. Banyak di antara para wisatawan selalu menyempatkan diri untuk mencicipi masakan khas Jombang tersebut.
Selain itu ada juga oleh-oleh khas Jombang yang bisa dibawa pulang seperti Jenang Kelapa Muda, Krupuk Tempe, Sambel Pecel bungkus Instant, Peyek Bayam, dll.

Tokoh terkenal kelahiran Jombang

Pahlawan Nasional

Tokoh sosial politik

ke-4 (1999-2001), tokoh agama dan kemasyarakatan.
  • K.H. Ir. Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Aktivis HAM, tokoh NU, politisi, cawapres dari Partai Golkar.
  • Muhaimin Iskandar. Politisi PKB, dan Wakil Ketua DPR RI.
  • Prof. Dr. Singgih, SH. Jaksa Agung Republik Indonesia Tahun 1990-1998.
  • Drs. H. A. HAFIDZ MA'SOEM - Anggota DPR/MPR RI 2004-2009 Komisi X, Anggota Majelis Pertimbangan PPP 2007-2012, Ketua DPP PPP 2003-2007, Mantan Ketua DPW PPP Jawa Timur, Mantan Ketua DPC PPP Jombang (2 periode), Ketua Dewan Pembina Yayasan Roushon Fikr, Mantan Sekretaris PCNU Jombang, Mantan Wakil Ketua DPRD JOmbang (2 periode)

[sunting] Tokoh Militer

Pakar & Intelektual

Tokoh Seni, Budaya, Olah raga, Pemuda, Teknologi, Buruh dan Lingkungan

  • Emha Ainun Nadjib (Cak Nun). Budayawan yang terkenal dengan sebutan kyai "Mbeling".
  • Asmuni. Pelawak grup Srimulat.
  • Gombloh. Musikus legendaris Indonesia.
  • Cak Durasim. Seniman ludruk.
  • M. Zainul Rohman. Dosen Muda yang banyak akan karya teknologi tepat guna.
  • Cak Markeso - Seniman Ludruk
  • Wardah Hafidz. Aktivis perempuan pejuang HAM.
  • ALI FIKRI, Wakil Bupati 2003-2008 yang sempat menjadi Bupati Definitif pada 2008. Membuat sebuah terobosan dengan menggalang kawula muda melalui Jombang Care Center (JCC) sebagai wadah penaggulangan Narkoba dan AIDS.
  • FX Sutopo - dikenal sebagai pemusik, komponis, pemimpin paduan suara, pemimpin orkes musik, dan kerap memimpin paduan suara untuk acara-acara kenegaraan. FX Sutopo juga berdinas di TNI Angkatan Darat dengan pangkat terakhir kolonel. Dalam pemerintahan, jabatan terakhirnya adalah Direktur Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ia adalah orang yang pertama kali memiliki gagasan menggabungkan semua korps musik yang ada di semua Angkatan (Tentara Nasional Indonesia), sekaligus mengenalkan korsik (korps musik) pada aubade di Istana Negara. Melahirkan lagu pertama berjudul Lembah Ngarai ketika ia aktif di gerakan kepanduan tahun 1951-1952. Karyanya yang lain adalah sebuah komposisi lagu seriosa Puisi Rumah Bambu untuk kelompok seniman Sanggar Bambu di Yogyakarta. Almarhum juga menciptakan sejumlah komposisi vokal, seperti Mars Wajib Belajar 9 Tahun (1992), Himne ASEAN (1998), Himne Kodam Trikora dan Mars Kodam Trikora (1991), serta Mars Paswalpres (1993).
  • Sapari. seniman ludruk kartolo cs.
  • Imam Ghozali AR. - Tokoh Teater
  • Wadji Marta Saputra - Tokoh Pelukis Jatim
  • H. Sugeng Pramono - Tokoh Karateka Nasional Branch Chief Indonesia Kyokushin Karate Indonesia
  • ABIDAH EL KHALIEQY - Tokoh Satra, Pengarang Berbagai Buku, Puisi, dan sebagainya. Novelnya diangkat dalam Film Layar Lebar "Perempuan Berkalung Surban", karya Hanung Brahmantyo
  • AGUS PRAMONO - Tokoh Jurnalis, Produser berbagai acara di Metro TV, Kick Andy, Metro Malam, Metro Pagi, Headline News, Bidik, dan Reklame
  • Adil Amrullah - Tokoh LSM, pendiri dan ketua Yayasan PERAN SERTA, juga sebagai pendiri kelompok diskusi Refleksi, pendiri Yayasan Al-Muhammady dan Koordinator Pusat Pengembangan Masyarakat, Jawa Timur. Idenya tentang perpustakaan rakyat sudah dipakai oleh 150 perpustakaan mesjid termasuk Istiqlal. Demikian juga latihan motivasi pengembangan masyarakatnya sudah baku dan dipakai di mana-mana, metodologi yang dipakai sangat praktis
  • Yoshi Mardoni Adisufana - 10 Tokoh Mudah yang Mengubah Indonesia oleh Majalah Tempo Edisi Desember 2006,Mengumpulkan 300-an jenis bibit anggrek dari galur murni, yang diperbanyak dengan teknologi kultur jaringan (2005-2006) dan Pembangunan Pusat Konservasi Anggrek, bekerja sama dengan Kebun Raya Eka Karya, Bedugul, Bali (2006) dan mendapat Penghargaan: Finalis Penghargaan Cipta Lestari Kehati dari Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati)
  • Ani Ema Susanti - Mantan TKI Hongkong. Sempat menyutradarai Film Dokumenter, bintangnya para TKW di Hongkong berjudul Helper Hongkong Ngampus. Hebatnya film dokumenter berdurasi 15 menit itu berhasil masuk 5 besar dari 293 film yang diseleksi program Eagle Award di stasiun televisi Hongkong. Berhasil menyelesaikan Studi di Jurusan Psikologi Untag Surabaya. Ani juga berhasil menulis buku berjudul Once Upon Time in Hongkong. Buku tersebut telah dicetak sebanyak 2000 eksemplar. dan bisa ditemukan dibeberapa toko buku termasuk Gramedia. Diundang Workshop Master Class dari Kalyana Shira Foundation Jakarta menjadi Sutradara. Saat ini menanti kucuran beasiswa dari International Fellowship Program Ford Foundation untuk melanjutkan Studi S2 di Australia mendalami tenaga kerja migran.
  • Noer Halimah, penyabet gelar Penyanyi Dangdut Berpenampilan Terbaik '94 versi PAMMI, melahirkan album solo di Soneta productions milik Rhoma Irama. Di antaranya jadi hit, yakni Bayang - bayang, Surat Merah dan terakhir muncul tahun 1998 berjudul Cemara Biru, Album terbarunya berjudul Rumput Tetangga.
  • Bidan Siti Aminah. Pemilik Klinik Bidan Aminah dan Yayasan Al Amien di Jalan Toba D7 No. 21 Komplek Sukapura Jakarta Timur. Dikenal sebagai tokoh wanita yang gigih dalam membantu masyarakat Miskin di Jakarta dan mendedikasikan dirinya sebagai pelayanan rakyat kecil, Jika tidak memiliki uang, pasien biasa membayar dengan hasil bumi atau ternah bahkan pernah dibayar dengan Puing Bangunan, berkeliling dengan Ambulan menjemput pasien, klinik yang dimilikinya mempunyai delapan tempat tidur untuk perawatan, lengkap dengan inkubator, USG, tabung Oksigen, dan sebagainya. Pernah menjadi relawan saat Gempa di Jogya selama 6 bulan. Mengajar tentang etika kebidanan di salah salah perguruan Tinggi. Memberikan penyuluhan Bahaya Narkoba. Profil beliau pernah ditayangkan disalah satu Televisi di Jakarta.
  • Sarijan Jamin - Tokoh Silat Kilat Buana, lahir di Jombang tahun 1850, dan tahun 1875 diasingkan ke Suriname oleh Belanda karena kerap melakukan perlawanan membuat Belanda Kewalahan. Sarijan meninggal di Suriname pada bulan April 1973 di usia 123 tahun. Salah satu keturunannya di Suriname - Florence Hartini Jamin adalah juara Silat Nasional tahun 1996 di Suriname. Dia juga satu-satunya perempuan yang menjadi wasit silat internasional di negara tersebut. Kini menjadi pimpinan tertinggi Perguruan Silat Kilat Buana di Suriname.
  • Dian Soekarno, seorang reporter radio yang kembali melestarikan Tari Remo Jombangan.
  • Muhammad Taufiq. Penulis Novel Islami Penggugah Jiwa "Mahar Cinta untuk Anisa".

Bintang ajang kompetisi

Tokoh kriminal

  • Sumiarsih - Kasus pembunuhan Letkol (Mar) Purwanto dan empat anggota keluarganya. Dieksekusi Mati 19 Juli 2008
  • Very Idham Henyansyah (Ryan) - Kasus pembunuhan berantai di Jakarta dan Jombang.
  • Abu Bakar Ba'asyir seorang tokoh Islam di Indonesia keturunan Arab. Ba'asyir juga merupakan pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) serta salah seorang pendiri Pondok Pesantren Islam Al Mu'min. Terdakwa kasus terorisme.


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews